KIDDO 77 Edisi Arkeologi

TELAH TERBIT! KIDDO 77 Edisi Arkeologi


KIDDO #77 hari ini sudah terbit, lho! Jangan sampai ketinggalan, karena di edisi bertema Arkeologi ini kamu bisa belajar banyak tentang dunia arkeologi! Seru, kan? Mulai petualangan kamu dari arkeologi dasar laut nusantara, lalu lanjutkan dengan mengagumi situs-situs keren purbakala, dan setelah itu cari tahu bagaimana para Arkeolog membersihkan penemuannya tanpa harus merusak artefak berusia ratusan bahkan ribuan tahun tersebut!




KIDDO 77
COVER: Menggali Sejarah Dengan Arkeologi
PRICE: Rp. 14.000,-


GAMES
Dragon Quest Monsters: Joker 2 NDS
Star Fox 64 3D 3DS
Captain America: Super Soldier X360
Demam Angry Birds

TOPIK SERU
Menggali Sejarah Dengan Arkeologi

SELIDIK MISTERI
Pencurian di Tengah Hari

TANYA DONG!
Penamaan Badai

JELAJAH ALAM
Eksotika Gurita

TAYANGAN SERU
Waktu Rehat

BUKU & VCD
The Adventures of Captain underpants
Captain Underpants and the Perilous Plot of Professor Poopypants
Super Cute Chibis To Draw and Paint

SPECIAL QUIZ
5 paket persembahan Vision Home Entertainment
5 paket persembahan Kinokuniya

Syair Kerinduan

Ingin kuukir sebuah syair
Seiring harmonisasi serasi
Akan ku tulis sebuah tembang
Tanda hati slalu terkenang
Meski kau mungkin takkan dengarkan
Walau kau mungkin takkan hiraukan
Syair indah kan kulantunkan
Lagu merdu kan kudendangkan
Dengan segenap kerinduan
Puisi ini aku tuliskan
Harap kasih kan tersampaikan
Meski hanya dalam impian

Sajak "semoga aku sedih sekali"

Judul

"ketika karya terhempas dari Alam Semesta,syair-syair berada di setiap tata surya"


#: Dan mengapa Arogansi menafiki kebenaran kini.

semua tak ada lagi yang perduli akan semut-semut (atau lain-lain kehidupan).

yang terhempas di lorong-lorong kehidupan.



yang terenggut oleh para anjing dan tikus yang dengan angkuhnya (para serakah).

tak perduli dengan keadaan skitarnya juga sarana kebahagian bersama.

meski keadaan sedang dalam penantian.



demi menyanyikan satu lagu tentang keserakahan yang merajalela.

jiwa tertegun memandang ombak yang bergumam lirih.

menapaki satu demi satu lorong kerinduan dalam raga.



:yang terkontaminasi pribadi yang malu akan satu pengakuan.

terdepaknya kebenaran demi satu nama jiwa.

yang di perebutkan akibat terdepaknya nilai-nilai kesucian.



dalam kebenaran dalam penolakan sebuah status sosial.

akankah semut-semut itu bisa bertahan dalam segala himpitan akalnya .

demi sebutir makanan yang duduk santai di atas punggungnya.



yang kering kerontang dan tak perduli apakah semut itu bisa bertahan.

atau kalah dalam kenyataan yang telah termanipulasi.

kepedulian tinggalah sekedar kamuflase dalam intrik.



ermainan oleh segelintir anjing-anjing yang-yang rakus.

akan pujian demi satu keinginan tergemanya.

sebuah pengakuan kebesaran dan maha tinggi.



dalam kelompok berkuasa.

dengan taringnya yang telah di akui ke kuatannya.

dalam kelompok sesama anjing-anjing Juga tikus-tikus.



mensugesti semut yang terengah-terengah.

dalam mencari satu kepastian demi lolosnya.

sebutir makanan yg telah sekian lama menggerogoti punggungnya.



:dan tak perduli apakah dia bisa berkumpul kembali dengan rekannya.

dan juga anak isterinya ataukah nasibnya.

hanya sampai di jejak tapak kaki sang anjing penguasa.



tanpa pernah dia rasakan nikmatnya sebutir makanan yang telah.

bertahun-tahun santai dan telah mnggerogoti hati rekannya dan keluarganya yang terdalam.

Alam semesta teramat sangat adil kepada kehidupan.



bukti nyata dari maha sempurnanya sang pencipta.

yang selalu melindungi semut dari terpaan dan.

hempasan era globalisasi kemunafikan dan keserakahan.

dalam satu keinginan suci nan luhur akan satu keluarga dan.

semua kehidupan yang akan menuju BAHAGIA.



Dari:Temmy Mokodompit

"RASA PERIH AKAN HILANG KALAU KITA SALING BERBAGI"

* terima kasih ya Allah swt,
* Tuhan segalah esa-esanya untuk semua kehidupan.
* dalam apa yang telah engkau karuniakan.
* kepada kami sehingga kami bisa merasakan.
* semuanya penuh kesabaran cinta sejati.

Cara Ngirim novel,cerpen dan opini

Kamu bisa bikin novel tapi bingung mau dikirim ke mana?
Gue mau share sedikit pengetahuan bro. Semoga berguna!

Ini beberapa alamat penerbit :

Dar Mizan
Jl. Yodkali no 16 Bandung 40124

Penerbit Andi
PT. ANDIPRATITA TRIKARSA MULIA
Jl. Palapa 7 No.51 Kompleks Sunrise, Jakarta Barat
Telp: 021-5817281
Fax: 021-5800867

Terrant Books
=Jl. Cimahi No. 628 Blok M Cinere Depok
Telp: (021) 754-1329
Fax: (021) 754-5772

Sementara itu dulu. Ada yang punya lainnya? Tambahin dong!


Beberapa penerbit punya ketentuan sendiri untuk mengirimkan novel. Misalnya mengenai jenis cerita. Tapi pada umumnya untuk Format naskahnya hampir sama :

1. pakai Kertas HVS A4
2. jenis huruf/font Times New Roman 12
3. minimal 70 halaman untuk jarak huruf 1 spasi
4. minimal 100 halaman untuk jarak huruf 2 spasi
5. lebih baik sertakan sinopsis ceritanya
6. naskah dijilid rapi
7. lebih baik naskah print. Kalo fotokopi, yg penting hurufnya jelas
 
Ini syarat-syarat mengirimkan novel ke GagasMedia.

Syaratnya :
1. naskah harus karya asli.
2. belum pernah dipublikasikan oleh penerbit lain.
3. naskah diprint
4. panjang naskah minimal 70 hal, maksimal 150 halaman,
5. jarak huruf 1 spasi
6. font times new roman 12pt,
7. Kertas A4
8. sertakan sinopsis dan biodata penulis.
Redaksi tidak melayani pengiriman naskah lewat email.

Kirim ke :
Redaksi GagasMedia,
Jl. H. Montong No. 57
Ciganjur - Jagakarsa
Jakarta Selatan 12630

Lebih lengkapnya mengenai jenis novel yang diterbitkan Gagas, lihat aja di
GagasMedia - Home
 

Puisi Hatimu versi masbro

kau sebutkan kupu-kupu,
aku menoleh namun ternyata bukan aku yg kamu maksudkan
kulihat seorang wanita di balik punggung musuhmu,
dia ketakutan atau menari riang aku tidak bisa tau

kau berteriak lantang,
"ku bunuh kau, lelaki menjijik-an"
"hei," kupeluk wajahmu kuat-kuat
kumohon berpalinglah, jangan lagi marah

jika harus dia mati dengan terbunuh, ya aku bisa apa
tapi jangan tanganmu yg penuh dgn darahnya,
terlalu kotor darahnya, aku takut mengotori hatimu juga
biarkan dia tersesat dengan langkahnya yg gagah

ingatlah, kau hanya boleh mengingatkan dia
jangan menghukumi
kamu bukan Tuhan, dan dia bukan ciptaanmu
sekali lagi aku menggeleng dengan resah

ku peluk dirimu saat tanganmu menggenggam kuat adik kesayanganmu
aku tau debar jantungmu yg khawatirkan mereka,
ingatlah, aku juga merasakan itu
percayalah, mataku meliatmu, seakan melihat diriku dalam cerminku

aku tahu sakit hatimu melihat lelaki itu menyakiti adikmu
tapi jangan dengan rasa sakit kamu membalas sakit hatimu
karena tak akan ada bedanya
"sama saja..!!"

maaf karena begitu egois menyayangimu.

aku tak sanggup, melihat matamu.
dia bening terselimuti genangan air yang tertahan kuat.

begitu ingin aku menjagamu,
begitu ingin aku melihatmu membuka hatimu untukku
namun hanya ada aku -yg menyakitimu-.

berulang kali,
maaf, karena aku begitu egois mencintaimu

seindah rasa sakit yang mengajarkanku banyak hal,
seindah pedihnya menusuk diri dengan duri..
di tempatmu, di dekatmu, disampingmu
aku merasakan itu...


senyummu,
lebih indah dari apa yang kau sebut indah padaku

tersenyumlah,
untukku tersenyumlah,
meski aku tak melihat senyuman itu

serasa kehilangan,,
sedih sekali
sakit
seakan berdiri di tengah gurun.. kebingungan

dimana kamu?
tolong tenangkan hatiku,

Homecoming

Homecoming, Jangan anggap remeh mantan kekasih anda..


'Jangan anggap remeh mantan kekasih anda' mungkin itu yang ingin disampaikan dalam film kita kali ini. Homecoming (2009) ini saya tonton sekitar hampir 4 bulan yang lalu. Film ini menceritakan seorang laki2 bernama Mike (Matt Long) dan kekasihnya Elizabeth (Jessica Stroup) yang ikut berkunjung ke kampung halaman Matt. Di kota itu Elizabeth berkenalan dengan Shelby (Mischa Barton)--mantan kekasih Matt-- Rupanya Shelby ini masih menganggap Matt sebagai kekasihnya. Dan gag terima kalo Matt punya kekasih baru. Tapi tentu saja gag di liatin rasa gag sukanya itu sama Matt. Dan pada awalnya Shelby menunjukkan sikap bersahabat pada Elizabeth, hingga semuanya berubah ketika Shelby yang sedang stress ngga sengaja nabrak orang yang ternyata Elizabeth. Shelby kemudian merawat Elizabeth dirumahnya. Tapi ternyata itu merupakan awal semua petaka.

Nah, ide cerita seperti ini emang gag aneh lagi. Orang Psycho, cewek psycho, bukan hal aneh lagi. Bahkan ketika Shelby merawat Elizabeth dirumahnya, saya langsung teringat film Misery (1990). Apalagi akses Elizabeth dengan dunia luar benar2 diputus sama Shelby. Shelby marah ketika Elizabeth mencoba kabur, ia memelintir kaki Elizabeth. Sama kayak kejadian Annie Wilkes di Misery yang mematahkan kaki Paul Sheldon. Tapi tetep, adegan di Misery jauuuuuhhhhhh lebih OKE! Dan banyak yang bilang Homecoming ingin mengikuti jejak sukses Misery. Tapi, gagal. Dan Misery pun tetep jadi juaranya. *keprook...

Akting Mischa Barton di film ini buat saya lebih bagus dibandingkan di film Walled In dan Assassination of High School President. Tapi lebih jaim untuk jadi seorang cewek psycho. Ngga tau kenapa deh, saya ngeliatnya Miss Barton ini takut keliatan jelek. Mimik mukanya kurang menjanjikan untuk jadi psycho. Emosinya kurang keluar pas melintir kaki, pas ngebunuh. Yaa gitu deh...

Saya justru suka sama Jessica Stroup..Saya ngeliat Miss Stroup pertama kali di film Prom Night. Auranya di film itu kurang keluar. Mungkin karena dia cepet mati di film itu. Di film Homecoming ini Stroup buat saya oke punya. Dia menghayati perannya.

Adegan yang membuat saya meringis adalah ketika Shelby menggunting atas tumit (apa tuh namanya, gag tau, haha) Elizabeth. Karena emang sepertinya itu satu2nya adegan 'serem' yang ditampilkan (memelintir kaki buat saya gag sukses). Dan scene yang paling menyentuh adalah ketika Matt dan Shelby bercumbu di toilet,padahal Elizabeth sedang survive mencari jalan keluar. Mungkin didukung sama lagu yang sesuai dengan scene itu juga.

Film Homecoming ini sepertinya ingin menjual tampang2 para pemainnya deh. Soalnya semua yang main cakep2 dan cantik2, apalagi yang jadi sepupunya Mike, Bill si Polisi (Michael Landes). Hihihi...Machoo gitu mukanya...xoxo...

Baiklah...buat saya film Homecoming emang nggak bisa menyamai Misery. Ide ceritanya pun biasa dan banyak. Tapi saya suka film ini karena pemain2nya yang bening, dan akting Jessica Stroup yang oke. hehe...dan tentu saja Michael Landes-nya. yaa nilai keseluruhan film ini buat saya 6,5/10. Jadi gag ada salahnya kalo mau ditonton.

The New Daughter

The New Daughter, bikin deg deg an...



Setelah  nonton film ini langsung aja posting. Mumpung masih fresh..kalo kelamaan takut basi..hehehe..

Oke, sedikit review tentang film ini ya guyz.. Film ini berjudul The New Daughter. Dari sampul dvd nya aja saya udah tertarik.. wahh pasti horror-thriller nih.. Awalnya saya pikir maksud dari judulnya itu ada anak perempuan baru yang masuk ke kehidupan si Kevin Costner. Tapi ternyata maksud dari kata-kata "The New Daughter" itu adalah anak perempuannya 'berubah'. wkwkwk..ancur banget bahasa saya.

Sob, film The New Daughter ini bercerita tentang seorang pria bernama John James yang diperankan oleh Kevin Costner. John pindah ke sebuah kota kecil setelah perceraiannya. Ia pindah bersama kedua orang anaknya, Louisa (Ivana Baquero, yang main juga di Pan's Labirynth) dan Sam (Gattlin Griffith). John berusaha untuk mengasuh kedua anaknya tanpa bantuan dari mantan istrinya.

Di tempat tinggalnya yang baru ini, Louisa mulai berperilaku aneh semenjak ia sering jalan-jalan di hutan sekitar rumahnya. Dan akhirnya John menyadari bahwa anak perempuannya yang berusia remaja ini mulai "berubah". Dia sering main ke hutan kecil di sekitar rumahnya hingga larut malam. Dan kembali ke rumah dalam keadaan penuh lumpur. Kemudian John menduga bahwa keanehan Louisa ini ada hubungannya dengan gundukan pemakaman yang ada di belakang halaman rumahnya.

Sob, film ini diadaptasi dari cerita pendek karya penulis John Connolly dan ditulis ulang dalam film ini oleh John Travis. Film yang disutradarai oleh Louis Berdejo ini memiliki tingkat ketegangan yang boleh lah.. di scene-scene terakhir jujur saya menutup mata karena 'serangan' tiba2 yang mengagetkan..hahaha..dan Kevin Costner bermain dengan baik. Selain itu sinematografi film ini keren. Membuat film ini jadi 'cerah'. Dan dari keseluruhan film ini saya lebih suka sinematografinya.

Ending nya, yaaaa....lagi2 diserahin sama penonton.  Tapi okelah buat memacu jantung..

After Dark Horrorfest 4: Dread

After Dark Horrorfest 4: Dread , bingung mau menjerit apa ketawa?

Akhirnya ngepost juga..minggu2 ini bakal agak lelet ngepost..dan saya ngereview pasti setelah (paginya) bimbingan ama dosen..hehehe...kalo orang biasanya refreshing itu dengan hang out bareng temen, bergahol gitu loch!, wisata kemana gitu, atau minimal nonton film2 komedi dan drama romantis. Kalo saya cukup menonton thriller/horror aja udah cukup membuat otak segaaarrr..haha (tapi inget, saya bukan psikopat.hehe)

Nah, film yang saya tonton dan akhirnya saya review disini adalah salah satu film dari 8 film yang diadain sama After Dark Horrorfest ke-4. sekilas aja tentang After Dark Horrorfest (pasti kalian langsung bilang "udah tau kaleee" hehe..biarin ah, dikit doank). After DArk Horrorfest adalah festival film2 horor yang diadain setahun sekali. Menampilkan 8 film-film horror independent dan biasanya suka ada bonus film..film-film ini didistribusikan oleh After Dark Film di Amerika Serikat. Dan gelaran After Dark Horrorfest 4 ini diadain dari tanggal 29 Januari - 4 Februari 2010. Dan saya sepertinya telat baru nonton dan review skarang..hahaha..bae weehhh...

Oke kita mulai...gw baru aja beli dvd dan menemukan Dread di bagian horror.Melihat covernya sih menarik. nah malemnya temen saya --Muhammad Ali Zaenal, saya sebutin lengkap banget..wahahaha-- maen ke kosan dan "merampok" dengan izin koleksi dvd saya. Dan dia bilang film Dread JELEK!! What?? Saya kalo dikasih tahu tentang film yang jelek, pasti langsung tertarik buat nonton. Ada alesannya loh.. Pertama, mungkin kata orang jelek kata saya bagus. Kedua, saya pengen nyela-nyela kejelekan film ini sambil tertawa miris...

Oke kita mulai *daritadii belum mulai2 ternyata??????!!* hehehe
Dread sendiri menceritakan tentang tiga orang sahabat yaitu Stephen, Quaid, dan Cheryl. Mereka membuat film dokumenter untuk tugas sekolah Stephen mengenai ketakutan terdalam dari manusia. Mereka memanggil teman2 yang lain dan para sukarelawan untuk diinterview mengenai ketakutan mereka. Awalnya lancar, tapi lama-kelaman Quaid sepertinya menikmati melihat ketakutan orang lain. Quaid yang punya masa lalu kelam (orangtuanya dibunuh dengan kampak oleh orang gag dikenal di depan matanya) mencoba untuk keluar dari trauma itu dengan cara melihat dan membuat orang lain makin trauma dengan ketakutannya.

S***!! cacat nih film! itu yang saya simpulin dipertengahan film..tapi saya coba lanjut dengan memforward filmnya..UUgggghhhhhh.........Come on!!!!

Film ini berjalan sangat lambat (buat saya)..bikin bete...ada yang bilang ini jenis psycholigical-thriller..saya gag ngerasa psikis saya diguncang dengan ceritanya. Tadinya saya berharap walaupun adegan bacok2an nya kurang oke tapi ceritanya mantebhhh...yahh, terpaksa saya gigit jari untuk kesekian kalinya (ini sumpah agak lebay..hahaha) Banyak yang gag bisa ngejawab pertanyaan-pertanyaan di otak saya terhadap film ini..entah otak saya yang terlalu lemah untuk nonton film ini atau emang sayanya yang agak2 dung2 (S***! sama aja man!)

Pertanyaan pertama, Siapa pembunuh berkapak di masa kecil Quaid?
Pertanyaan kedua, Apa motif dan latar belakang pembunuh berkapak itu ngebantai ortu Quaid?
Pertanyaan ketiga, Gimana cara Quaid lolos padahal jelas2 di scene itu pembunuh langsung mengayunkan kapak ke arah Quaid kecil dan teepp..hitaam..(pertanyaan ini sebenernya udah dijawab sama Quaid "Saya juga tidak tahu bagaimana saya bisa lolos.") ohh plisss...mungkin penulisnya si Om DiBlais  juga bingung..
Pertanyaan keempat, ohh Godd, segini doang ni ending nya???? Bayangin aja Quaid ngasih mayat "seseorang" (maybe it's spoiler) tebak aja, gampang banget kok haha, ke Cheryl sambil bilang "Kamu pasti lapar setelah melalui semua itu". Soalnya Cheryl dikurung di sebuah ruangan tanpa makanan..yang ada daging yang udah busuk (sumber ketakutan cheryl). Dan mayat itu bisa jadi persediaan makanan untuk cheryl..dan setelah itu *The End*......kalo ada om Anthony DiBlais disebelah saya, mungkin saya akan mukul2 lengannya sambil nangis dan bilang "jahat,jahat,jahat"...hehehe

Salah satu adegan yang membuat saya tertawa adalah ketika pembunuh berkapak itu membacok muka ibunya Quaid...huahahaha..it's so funny! spertinya om DiBlasi sebagai sutradara kurang membuat adegan ini jadi seram..(ato saya yang salah karena menonton film ini sambil ngebayangin Sule??)

Ada satu hal yang membuat saya bertahan untuk menonton film Dread ini..yes he is Stephen! Oh my dear, you are so cute!!! cuma dia nih yang bikin saya bertahan. Seolah2 wajahnya yang cute itu bilang "sabar ya Fibong sayang..Kamu harus ngeliat aku sampai akhir film ini"... Dan seperti terhipnotis, yayayaya...saya akan nonton film ini sampai habis, my dear...Oh ya, si pemeran Quaid cocok jadi orang psycho..tapi masih level 3 lah ya..
hahaha...saya suka ngeliat Stephen yang diperanin sama Jackson Rathbone..Haaahh melted dah gw...jadi maaf kalo foto2 dia banyak (cuma dua kok..yaya)

okeee...sekian mungkin untuk film Dread...kalo kamu penasaran sama film ini, pengen ngebuktiin kalo review saya ternyata berbeda dengan pendapat kamu atau kamu ingin tertawa miris sama seperti saya  silahkan tonton...tapi pliiiisss,,jangan suruh saya nonton film ini 2 kali, apalagi 3 kali....cukup,cukup,cukup.....

High Lane

Film Vertige (High Lane) Menawarkan Ketegangan dan Pemandangan Indah



Sob (biar akrab.hehehe), Festival Film Perancis baru aja selesai diadain niihh.. Ini adalah gelaran festival film2 Perancis kelas dunia ke-15 yang diadain oleh Kedutaan Perancis. Festival ini berlangsung dari tanggal 15 April-10 Mei 2010..Jadi baru aja selesei seminggu yang lalu dari postingan ini dibuat. Film2 oke ini diputar  di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, dan Balikpapan..

Dari semua genre film yang disajikan, yang paling menarik minat saya untuk nonton (tentu saja) film Vertige (High Lane) bergenre horor-thriller. Ya karena memang saya suka banget film2 seperti ini (horror thriller, slash, psychological thriller).

Sedikit mereview tentang film ini. Vertige (High Lane) menceritakan tentang sekelompok pemuda/i yang pergi untuk mendaki gunung. Mereka adalah Fred, Karine, Chloe, Loic, dan Guillaume. Ada cinta segitiga nih antara Chloe, Loic, dan Guillaume. Dan cinta ini menjadi bumerang bagi mereka di scene-scene terakhir. Mereka berlima memaksa masuk ke jalur pendakian yang sebenarnya sudah ditutup dan tidak ada satu pun orang2 yang diperbolehkan untuk mendaki melewati jalur itu. Tapi ya itu, nakal. Mereka tak menggubris larangan untuk tidak masuk ke jalur itu.

Dengan bekal (menurut saya nih) lumayan lengkap, mereka memulai pendakian di jalur 'terlarang' itu. Mulai dari awal pendakian, salah satu dari mereka, yaitu Loic, ternyata memiliki sakit vertigo yang cukup serius. Dan buat saya, ini lumayan bikin emosi dan deg2an. Soalnya setiap langkah Loic yang sedang terserang Vertigo jadi bikin tegang. Bakal jatuh gag ni orang? Secara mereka mendaki di gunung yang tinggi banget dan hanya berjalan mengandalkan tali di atas batu2 terjal yang di bawahnya jurang.

Tapi ternyata saya salah. Yang menjadi permasalahan bukan Vertigonya, bahkan bisa dibilang Vertigonya itu hanya jembatan untuk menuju ke ketegangan selanjutnya. Ternyata di atas gunung itu tinggal seorang pemburu gila. Nyawa mereka pun terancam. Bisa nggak ya mereka survive? Pemburu gila itu siapa sih? Nah nonton aja               Vertige (High Lane).

Buat saya film ini lumayan lah..Tegangnya dapet walaupun cuma sebentar dan gag 'berbekas'. JAdi cuma 'lewat' gitu aja tegangnya. Dan pemandangan yang ditawarkan di film ini (sumpah) keren banget.. Kayaknya kalo kamu anak gunung pasti tertarik deh climbing di situ. (Tapi kalo di gunungnya ada Pemburu gila masih pengen daki?hehe)

Cuma saya agak kurang greget dari segi ceritanya. Gag tau kenapa. Biasa aja (buat saya). Untungnya ya itu, kebantu sama pemandangannya yang luar biasa. Tapi gag salah juga sih kalo kamu mau nonton film ini. Kalo udah nonton kasih tau saya ya kesannya setelah nonton film ini. setuju sama pendapat saya, atau kamu punya pendapat sendiri??

The Crazies

Film The Crazies, Orang Gila atau Zombie??


Seperti biasa,abis nonton langsung posting, takut lupa.. tapi sebelumnya maaf mau sedikit curhat dulu.. :p Fiuuhh..hari ini (emm..kemaren ding,soalnya gw bikin postingan blog ini dini hari..:p) saya bimbingan Bab 1 Tugas Akhir sama dosen pembimbing saya. Saya agak kesel soalnya cuma disuruh naro Bab 1 terus revisinya minggu depan..haiyaa...lamaaa..saya pen cepet2 lulus..masalahnya temen saya (dospem nya beda sih) langsung direvisi hari itu juga..huhhfft... Untuk merefresh otak yang mumet, saya nonton dvd yang sebenernya udah saya beli dari kapan tau dan baru sempet ditonton...hehe..

Nah film pertama yang saya tonton Womb Ghosts (film Cina kayaknya), tapi nggak sampe lima belas menit pertama, saya "ngantuk". waah,,bikin bosen nih kayaknya..next time deh coba saya tonton lagi (kalo mood). hahha.. Kaset dvd Womb Ghosts saya keluarin, saya ganti sama film The Crazies (belinya barengan ama Womb Ghosts). Temen saya bilang katanya The Crazies ok banget..penasaran dwonks..

Sedikit review deh... Jadi The Crazies ini menceritakan tentang sebuah kota kecil di pensylvania yang bernama Evans City. Mereka hidup damai dan tentram. Tapi suatu hari tentara-tentara datang membawa kabar buruk.. Para tentara itu mengabarkan kalo ada kecelakaan pesawat militer  di balik bukit yang menyebabkan muatan senjata biologis yang diangkut mencemari air disana. Para tentara itu terpaksa mengepung warga Evans dalam sebuah lapangan yang dikelilingi pagar untuk mencegah warga agar tidak kabur, atau bila warga kabur maka akan langsung ditembak.

Nah, disaat yang sama warga kota kecil ini mulai terinfeksi senjata biologis tersebut. Ciri-ciri warga yang terinfeksi itu adalah mereka semua kehilangan akal sehat , pokoknya jadi gila. Nah disini yang survive mati2an adalah David Dutton (Timothy Olyphant) dan istrinya Judy (Radha Mitchell) yang tengah mengandung.

Sob, menurut saya, alur cerita The Crazies cukup menawarkan ketegangan yang boleh lah..Sebenarnya saya agak aneh sama orang-orang di film ini yang terinfeksi senjata biologis itu. Mereka kehilangan akal, dalam prediksi saya kehilangan akal sama aja dengan gila. Tapi kok saya ngerasa kalo "orang-orang gila" di The Crazies digambarkan jadi seperti Zombie? Warna kulit yang pucat, mata merah (bahkan ada yang matanya sebelah merah, sebelahnya lagi kuning..????) Atau mungkin pikiran saya yang gag nyampe dengan apa yang diinginkan si sutradara ato penulis film ini? Dan para "orang gila" ini memiliki nafsu membunuh yang sangat tinggi. Ughh..agak mengerutkan dahi sih...




Selain itu ada hal2 yang kayaknya kurang singkron. Di film digambarkan kayaknya ada tentara banyak banget yang ngejagain kota kecil itu. Tapi ada beberapa adegan yang menggambarkan tokoh utama melarikan diri dari para tentara ke sebuah supermarket yang nggak dijaga sama sekali, bahkan di dalam supermarket itu ada  orang2 yang terkena wabah aneh tersebut..sebenarnya yang dijaga sama tentara-tentara itu tempat yang seperti apa sih? pusat keramaian atau apa? banyak banget tempat-tempat yang nggak ada tentaranya sama sekali. Jadi terkesan kota itu nggak ada yang jagain. Tapi film ini ingin menggambarkan bahwa tokoh utama tidak hanya dihantui oleh "orang2 gila" tapi juga tentara yang siap nembak kapan pun.      
    

Setelah nonton film ini, pikiran saya langsung ke film 28 Days Latter dan The Happening karya sutradara The Sixth Sense, M. Night Shyamalan. 28 Days Latter jelas zombie jadi agak berbeda dengan The Crazies (tapi alur sama aja). Tapi The Crazies hampir mirip sama The Happening.

Kalo di film The Happening ceritanya tentang virus aneh yang menyebar lewat udara dan membuat orang-orang yang menghirupnya jadi gampang untuk bunuh diri (ini baru kehilangan akal sehat). Tapi dibanding The Happening, saya lebih suka The Crazies..hehehe..walaupun agak 'aneh' tapi alur ceritanya lebih menarik daripada The Happening. Sumpah ya, saya langsung melongo melihat ending The Happening yang menurut saya "nggak banget". Tapi di The Crazies saya lumayan suka endingnya (70% suka).


Dan scene yang membuat saya "terpana" adalah ketika David dan Judy melarikan diri menggunakan truk, dan sekitar 1 km dibelakang mereka terlihat kota yang mereka tinggali dibom oleh para tentara yang ingin memusnahkan wabah ini agar tidak tersebar ke luar. Efek dentuman bom yang keras itu membuat truk yang ditumpangi mereka berdua seperti terbang dan terpelanting. Dan mereka turun untuk melihat kota mereka yang terang seketika akibat bom dahsyat.. dan itu kereeennn buat saya...uhwawaaa...